Just Because! Anime Drama Masa Akhir SMA yang Bikin Baper

Just Because! sebuah anime yang menceritakan sekelompok siswa di masa-masa akhir SMA mereka. Drama percintaan dan ambisi yang bergejolak
Buat kalian yang sedang duduk di bangku SMA kelas 12, kalian pasti sudah tidak asing dengan tes untuk masuk perguruan tinggi. Rupanya, ada anime yang mengisahkan bagaimana perjuangan para siswa SMA yang mau lulus untuk melanjutkan pendidikannya. Itulah anime Just Because.

Tentang Anime

cover


Anime Just Because mengisahkan bagaimana pergejolakan hati anak-anak SMA yang sudah mau lulus dalam menentukan masa depannya. Dalam anime ini kita akan dijumpai karakter yang tengah berjuang untuk mengikuti tes masuk perguruan tinggi, ada yang sudah diterima sebagai mahasiswa undangan, serta ada yang memutuskan untuk langsung bekerja setelah tamat SMA.

Sekadar informasi, gue pertama kali nonton anime ini di chanel youtube Muse Indonesia tepat pada waktu gue lulus SMA dan sedang dalam persiapan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Pada saat gue sedang belajar untuk persiapan tes yang saat itu masih bernama SBMPTN, anime ini muncul dan benar-benar membuat gue relate dan terhubung dengan keadaan yang ada di dalam anime tersebut.

Sinopsis


Saat tahun ajaran baru akan segera berakhir, siswa sekolah menengah tahun ketiga terus bergerak menuju tonggak sejarah berikutnya dalam hidup mereka: kelulusan. Diantaranya adalah Mio Natsume, seorang gadis yang terbebani dengan perasaan yang berkepanjangan; Hazuki Morikawa, anggota band konser tapi jauh dari yang lain; dan Haruto Souma, seorang atlet yang terobsesi dengan baseball. Sementara itu, siswa tahun kedua Ena Komiya berupaya menghidupkan kembali klub fotografi ke kejayaannya, menolak membiarkan organisasi tersebut dibubarkan. Meskipun kelompok ini tidak memiliki hubungan yang kuat satu sama lain, kehidupan mereka tiba-tiba bersinggungan dengan kedatangan siswa pindahan tahun ketiga.

Meskipun perpindahan yang begitu dekat dengan kelulusan merupakan hal yang tidak biasa bagi sebagian besar orang, hal ini merupakan hal yang biasa bagi Eita Izumi. Karena pekerjaan ayahnya, dia tidak pernah bisa tinggal di satu tempat dalam waktu lama. Tapi untungnya, relokasi terakhir mereka telah mengembalikan Eita ke kampung halamannya untuk semester akhir sekolah menengahnya. Baik atau buruk, hal ini juga memicu kembalinya hubungan lama yang tertinggal di masa lalu.

Karena kelulusan sudah menimbulkan kekhawatiran tersendiri, kedatangan Eita yang tiba-tiba membuat hari-hari santai para siswa ini tiba-tiba berakhir. Kenangan yang sudah lama terlupakan, emosi yang terpendam, dan semangat baru yang menginspirasi—semuanya terungkap di semester akhir yang pahit dan manis. (Sumber : MyAnimelist)

Visual


Secara visual, anime ini bisa dibilang sedikit kaku dengan para karakter yang mempunyai sedikit ekspresi. Jika kalian sudah menonton animenya, kalian akan mendapati banyak karakter yang memiliki ekspresi cemberut padahal suasana saat itu harusnya bahagia.

Selain itu, perspektif pada anime ini juga kurang. Bisa dilihat pada salah satu adegan dimana Eita dan Haruto sedang bermain lempar dan pukul bola, tangan Haruto terlihat seperti mengecil, padahal kita tahu bahwa seharusnya perspektif digunakan disini untuk membuat tangan Haruto seolah-olah sedang dimundurkan untuk bersiap-siap memukul bola.

Audio


Lagu-lagu backsound pada anime ini sukses menjadi bagian yang membuat anime ini cocok bagi kalian penyuka anime drama. Dengan backsound yang lembut nan menyentuh, kita dapat dengan mudah mengetahui bagaimana perasaan karakter yang sedang di fokuskan dalam scene itu, entah itu sedih, bahagia atau tertawa.

Musik menurut gue benar-benar menjadi aspek yang paling mendongkrak anime ini dari segala sisi. Jika bukan karenanya, anime ini mungkin akan menjadi anime mid-tier biasa yang hanya sekali ditonton lalu dilupakan. Namun tidak, karena musiknya, gue sudah menonton anime ini bahkan sampai 5 kali rewatch

Pengkarakteran


Semua karakter disini dibuat dengan amat baik. Setiap karakter mempunyai permasalahan dan juga ambisinya masing-masing. Karakter yang menurut gue memiliki ambisi paling kuat yaitu ada dua:

Natsume Mio

Mio


Dia adalah teman sekelasnya Haruto di SMA dan juga teman Eita pada saat mereka masih SMP. Mio ini diceritakan mencintai Haruto sejak SMP namun ia tidak bisa mengatakan hal itu dengan benar. Sampai ia menyadari bahwa Haruto mencintai Morikawa Hazuki ketika mereka menginjak bangku SMA. Penyesalan kenapa dia tidak menyatakan cintanya terlebih dahulu benar-benar menggambarkan permasalahan diri Mio yang digambarkan sebagai pengecut.

Namun, disamping itu, ia masih memiliki ambisi untuk masuk ke perguruan tinggi impiannya untuk mengejar sang kakak. Bagaimana ia mendahulukan belajar daripada ikut ke tempat keraoke bersama teman-temannya benar-benar membuktikan hal itu.

Komiya Ena

ena


Yang satu lagi adalah Kohai yang penggila fotografi. Dia pertama kali bertemu dengan Eita disaat dia bermain lempar dan pukul bersama Haruto. Dia diam-diam mengambil foto Eita yang sedang melempar dan mendapatkan hasil tangkapan yang bagus. Demi ambisinya untuk mempertahankan klub fotografi, dia terus meminta izin dari Eita untuk menggunakan foto dirinya dalam sebuah lomba fotografi.

Karena hal itu, dia semakin sering berkomunikasi dengan senpainya tersebut, Eita. Hingga mulai tumbuh perasaan cinta pada dirinya. Walaupun ia tahu bahwa Eita sudah menyukai Mio sejak ia masih SMP.

Kesimpulan


Anime ini cocok ditonton bagi kalian yang menyukai anime drama yang membuat kalian baper selama berhari-hari. Jujur, setelah nonton anime ini gue langsung terbawa dengan alurnya selama satu minggu penuh. Apalagi didukung dengan backsound sedih yang sudah gue jelasin tadi. Namun, bagi kalian yang menonton anime untuk hiburan, gue saranin buat menjauhi ini anime. Karena tujuan kalian bertolak belakang wkkwkkw